Kamis, 23 Juni 2011

Sinopsis Running Cost Pengoperasian Kapal - Terms for dummies II

 

by Agung Aang on Thursday, June 23rd, 2011 at 2:45pm

Seperti yang sudah disampaikan pada tulisan di Bag.I terdahulu (i.e.Sinopsis Running Cost Pengoperasian Kapal – Term for dummies I) istilah Running Cost dalam pengoperasian kapal, adalah bagian dari komponen biaya OPEX (Biaya total pengoperasian Kapal), diluar komponen biaya Voyage yang harus ditanggung oleh pihak Owner/Operator kapal pada waktu mengoperasikan kapal-kapal armada mereka.

Jika pada tulisan terdahulu sudah disampaikan secara detail kelompok-kelompok biaya apa saja yang masuk ke dalam kategori komponen biaya ini, maka pada tulisan kali ini penulis akan mengajak untuk melihat besaran kontribusi dari masing-masing kelompok biaya tersebut beserta proporsionalitasnya terhadap keseluruhan biaya Running Cost pengoperasian kapal.

Kita tahu bahwa Komponen Biaya Running Cost itu terdiri dari kelompok-kelompok biaya Manning (Crewing), Technical (M&R, Supplies, Stores, etc), Insurance (H&M dan P&I), General Administration & Others. Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar-kah kontribusi dalam persen (%) dari masing-masing kelompok biaya tersebut terhadap keseluruhan Biaya Running Cost kapal? Bagaimana juga proporsionalitas dari masing-masing kelompok biaya tersebut terhadap keseluruhan Biaya Running Cost dari berbagai jenis dan type kapal dan operasionalnya?

Sebagai langkah awal penulis akan mengajak melihat gambaran breakdown detail kelompok biaya Running Cost dari berbagai jenis dan type kapal sebgaimana tertuang dalam tabel riset yang dipublikasikan oleh lembaga riset pasar Drewry seperti tersebut di bawah ini.

                   Ship's RC various

Jika dicermati lebih jauh tabel tersebut, besaran dari masing-masing kelompok biaya pada setiap jenis dan type kapal akan sangat bervariasi, namun demikian akan dapat terlihat pola yang hampir sama terjadi pada besaran kontribusi dari masing-masing kelompok biaya tersebut terhadap komponen biaya Running Cost keseluruhan pada setiap jenis dan type kapal yang berbeda.

Hal ini menarik untuk dicermati lebih jauh karena dari sejauh pengalaman penulis selama ini mengelola biaya running cost dari berbagai jenis dan type kapal, memang diyakini adanya suatu pola yang sifatnya umum (kurang-lebih berlaku untuk semua jenis dan type kapal) yakni pada besaran kontribusi dari masing-masing kelompok biaya di atas terhadap total komponen biaya running cost (secara keseluruhan) kapal.

Dari hasil telaah dan kajian penulis selama ini, pada umumnya akan terlihat pola distribusi kontribusi sebagaimana terlihat di bawah ini;

 

                   image

 

Dari sana terlihat bahwa terdapat 2 kelompok biaya utama yang selama ini mendominasi kontribusi terhadap total komponen biaya running cost kapal yakni kelompok biaya untuk Crew / Manning dan kelompok biaya Insurance (pembayaran premi H&M dan juga P&I), kedua kelompok biaya ini mendominasi kurang lebih dua pertiga dari total biaya running cost keseluruhan.

Bahkan kelompok biaya Technical (terdiri dari biaya-biaya maintenance, repair, service, supplies, stores, dll) yang selama ini dianggap paling bertanggung jawab terhadap naik-turunnya pemakaian biaya running cost kapal hanya berkontribusi kurang dari sepertiga total biaya running cost secara keseluruhan. Kebanyakan orang akan selalu berfikir bahwa untuk mengontrol ketat pemakaian anggaran biaya running cost harus dilakukan terhadap realisasi penggunaan anggaran biaya MRS (maintenance, repair dan supply). Solah-olah kelompok biaya ini senantiasa melekat dan terasosiasi kepada pelaksanaan program efisiensi dan pengetatan / pengontrolan anggaran selama ini.

Hal tersebut terjadi tentunya bukan karena tanpa sebab-sebab tertentu, salah satunya adalah karena sifat dan nature pengeluaran / realisasi expense-nya yang cenderung merata sepanjang kurun waktu anggaran, akan sangat berbeda dengan misalnya sifat pengeluaran kelompok biaya Insurance, i.e. pembayaran premi yang hanya terjadi sekali dalam satu periode anggaran. Dan tentunya juga karena kecenderungan kita melihat kelompok biaya MRS (Technical) sebagai satu-satunya kelompok biaya yang paling memungkinkan untuk dilakukannya penyesuaian kapan-pun di sepanjang paruh waktu periode anggaran, akan berbeda kasusnya jika kita bandingkan dengan biaya wages (gaji crew), yang terikat oleh kontrak perjanjian sehingga tidak dimungkinkan terjadinya perubahan pada setiap saat.

Untuk itu penulis mengajak pembaca untuk kembali berfikir dan melihat secara logis dan proporsional pada saat akan melaksanakan program pengawasan dan pengetatan (efisiensi) anggaran, bukankah sesuai pendekatan PARETO kita harus memulai dari sebagian kecil hal yang membawa pengaruh ke sebagian besar hal?

Adalah wajar jika kita diharuskan untuk melakukan pengetatan / pengontrolan secara ketat realisasi pengeluaran pada pos anggaran running cost, kita mulai dari 2 kelompok biaya utama yang berpengaruh (berkontribusi) paling besar tersebut, yakni kelompok biaya Manning dan juga kelompok biaya Insurances.

Demikian sharing kali ini, semoga bermanfaat…ammien.

End of June 2011

1 komentar: