Jumat, 10 Juni 2011

Pelajaran Ikhlas

by Agung Aang on Wednesday, October 14, 2009 at 3:59pm
...Sesosok tubuh tua berbalut seragam Polri dng pangkat Bharatu (klo ga salah), dng rambut yg agak memutih berdiri di tengah terik matahari di sebuah perempatan padat slipi, ditengah sibuknya mengatur kepadatan kendaraan yg berseliweran, meski keringat & peluh membanjir diwajahnya yg tua, tiada sedetik-pun senyum ramah menghilang dr wajahnya yg capek itu, sembari selalu menganggukkan kepala hormat kpd setiap orang yg lewat.SUBHANALLAH...bahkan hati yg membatu sekalipun akan dengan penuh kesadaran & keikhlasan memberikan senyum balasan...mmhhh satu lagi guru Ikhlas Kau hadirkan didepan mataku, Alhamdulillah:)

Ah...senyum itu serasa sdh ckp memberiku kepastian bahwa tiada sempat terpikir oleh sang pemilik senyum, jangankan pamrih dan pengharapan atas materi atau sekedar penghormatan, bahkan pahala atas kebajikan sekalipun tidak...karena senyum itu sendiri, speak for it self bahwa dia hadir sbg bentuk manifest dr satu kekuatan yg lahir dr hati ...yg kadang terasa absurd...bgmn ga absurd...panas2, berdebu, capek melaksanakan tugas dan kewajiban yg imbalannya gak seberapa dibanding resiko dan pengorbanannya, masih ditambah lagi kadang dicuekin, dianggap gila, termasuk jg disumpahin pemakai jalan yg merasa terganggu...tp msh jg mampu memberi dan menunjukkan satu bentuk rasa syukur, menerima dan menikmati, atas segala apa yang menjadi bagiannya untuk melaksanakannya dan menyerahkan sepenuhnya segala sesuatu sisanya yg bukan bagiannya kepada Allah untuk melaksanakannya.

Bagi mereka memanjatkan doa dan melaksanakan doa adalah bagian dr manusia dan selebihnya (mengabulkan doa) adalah bagian dr Allah sepenuhnya. Senyum itu cukup bercerita untuk itu, bahwa...buat pak polisi tua itu pengorbanan dalam melaksanakan tugasnya yg mulia adalah bentuk pelaksanaan dari doa2 nya yg selalu ia panjatkan kpd Allah, sedangkan dia tidak mengharapkan balasan apapun atas apa yg sdh dia lakukan atas doanya karena itu sdh menjadi bagian yg bukan lg menjadi bagiannya untuk melaksanakan.

Sungguh memang terasa absurd kekuatan/makhluk yg bernama ikhlas itu...tp sangat indah dan powerfull bagi manusia yg selalu berharap akan Ridhlo-Nya...wallahu a'lam bishawab

...Luruha galihe kangkung
...mibero koyo tapak kunthul miber
...nuliso tanpa tulisan ing papan tanpa tulisan
...kowe bakale ketemu...ning...nang...nung
...bening...tenang...dunung

Oct 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar